Wednesday 2 November 2011

Artikel Softskill

http://albinandini.blogspot.com/2011_11_2_atchive.

Manusia dan Kebudayaan

Pendahuluan

Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting, Manusia
dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi
dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum,
biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup
kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain
dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota
masyarakat,  manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak
bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang
paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga
dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Hakekat Manusia

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna,
melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang
dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan
pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing –
masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu
agar mampu tetap hidup di bumi ini.Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan
agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali
sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah
satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

Definisi Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat
kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan
salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

Kesimpulan :

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa
latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari
th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya
dan lebih halus.

Manusia dan Cinta Kasih

Pendahuluan

Jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan
memberikan stabilitas dan kemajuan negara
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni berharap dialog antar-umat beragama
dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor
pemersatu dalam kehidupan berbangsa.
“Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan
memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara,” katanya
dalam Pertemuan Besar Umat Beragama Indonesia untuk Mengantar NKRI di
Jakarta, Rabu.
Pada pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha, dan Konghucu itu Maftuh menjelaskan, kerukunan umat
beragama di Indonesia pada dasarnya telah mengalami banyak kemajuan dalam
beberapa dekade terakhir namun beberapa persoalan, baik yang bersifat
internal maupun antar-umat beragama, hingga kini masih sering muncul.
Menurut dia, kondisi yang demikian menunjukkan bahwa kerukunan umat
beragama tidak bersifat imun melainkan terkait dan terpengaruh dinamika
sosial yang terus berkembang. “Karena itu upaya memelihara kerukunan harus
dilakukan secara komprehensif, terus-menerus, tidak boleh berhenti,”
katanya.
Dalam hal ini, Maftuh menjelaskan, tokoh dan umat beragama dapat
memberikan kontribusi dengan berdialog secara jujur, berkolaborasi dan
bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi berbagai
masalah sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan masyarakat
Indonesia memang majemuk dan kemajemukan itu bisa menjadi ancaman serius
bagi integrasi bangsa jika tidak dikelola secara baik dan benar.
“Kemajemukan adalah realita yang tak dapat dihindari namun itu bukan untuk
dihapuskan. Supaya bisa menjadi pemersatu, kemajemukan harus dikelola
dengan baik dan benar,” katanya. Ia menambahkan, untuk mengelola
kemajemukan secara baik dan benar diperlukan dialog berkejujuran guna
mengurai permasalahan yang selama ini mengganjal di masing-masing kelompok
masyarakat.
“Karena mungkin masalah yang selama ini terjadi di antara pemeluk agama
terjadi karena tidak sampainya informasi yang benar dari satu pihak ke
pihak lain. Terputusnya jalinan informasi antar pemeluk agama dapat
menimbulkan prasangka-prasangka yang mengarah pada terbentuknya penilaian
negatif,” katanya.

Cinta Kasih

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan
sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan
demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa
yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu.
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta ,
bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur,
yaitu:
. Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai,
segala prioritas hanya untuk dia.
•Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti
dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila
jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling
menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks
mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila
mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab,
hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut
tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta
tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah
bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab
terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil
relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
1. Dorongan Seksual yang abnormal
o  Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam
melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan
seterusnya.
o  Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria
atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
o  Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau
paksaan.
o Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak
bersetubuh.
2. Partner Seks yang abnormal
o  Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
o  zoofilia, terhadap hewan.
o  Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
o  Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3. Dalam pemuasan dorongan seksual

o  Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan
seks dengan melihat orang lain telanjang.
o  ransvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan
jenis.
o  Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki
seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat
memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian
pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME.
Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena
merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai
dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan
merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai
manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya
kehidupan yang lebih indah.

Kesimpulan :

cinta dan kasih sayang, pada dasarnya cinta dan kasih sayang adalah suatu
kesatuan yang tak pernah lepas dari suatu perasaan yang ada pada diri
manusia.cinta adalah mulak dimliki oleh manusia untuk pasanganya tanpa
cita maka tidak akan ada kasih sayang tapi jika di cermati cinta dan kasih
sayang tidak hanya harus kepada pasangan atau orang dikasihinya rasa cinta
dan kasih sayang bisa kepada apapun yang membuat perasaan hati kita
menjadi lebih bermakna di dalam hidup. terkadang manusia suka lupa dari
mana dia berasal dan oleh siapa ia diciptakan,.

Source :

http://www.google.com/manusiadankebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar : Kumpulan Essay - Manusia Dan Budaya.

Name   : Albina Dini Astuty
Class   : 1EA10
NPM     : 10211541

No comments:

Post a Comment